Cerita Film 'Kenapa Harus Bule' yang Simpan Banyak Pesan

Salah satu kegiatan di hari ter-random 24 Maret 2018 lalu adalah nonton film Kenapa Harus Bule. Bener bener dadakan tanpa rencana. Bahkan lagi lagi untuk yang kedua kalinya, nonton trailernya aja belum. Belum ada bayangan tentang film ini sedikitpun. Kalau dilihat dari judul sama poster filmnya, cukup menarik sih.

Pemeran utamanya yaitu Putri Ayudya yang berperan sebagai Pipin, seorang wanita berusia 30 tahun-an. Pengen banget punya suami, tapi sering patah hati. Yang bikin kesel adalah dia ngebet banget pengen punya suami bule. Menurutnya sosok pria bule lebih baik dari pria lokal dengan segala kelebihannya. 
Sumber: Pihak ketiga

Pipin punya sahabat setia cowo yang selalu siap denger keluh kesahnya. Sahabatnya juga yang berusaha menjodohkan Pipin dengan teman kecilnya dulu. Untuk kesekian kalinya, Pipin juga merasakan patah hati sampai dia ngga sadar ada pria baik hati yang punya hati buat Pipin.
Kasih sayang ibunya Pipin di film Kenapa Harus Bule juga bikin terenyuh dan terharu sekaligus. Ibunya luwes, fleksibel dan sosok ibu yang aluuus pisan. Disaat sekarang banyak orang tua yang mungkin memkasa anaknya untuk nikah, ibunya Pipin ngga gitu. Beliau membebaskan pilihan putri kesayangannya. Asal apapun pilihan tersebut bikin Pipin Bahagia alias Happy.

Baca Juga : Film The Princess and the Matchmaker 


Alur ceritanya di awal sampai pertengahan film yang sering maju mundur juga bikin penonton agak bingung kalau ngga merhatiin filmnya dengan baik. Film Kenapa Harus Bule juga bergenre Romance Komedi dimana beberapa scene juga bikin penonton ketawa. Selain itu ada beberapa adegan juga yang menurutku ngga pantes ditonton sama anak anak. Karena ada salah satu penonton yang bawa balita ke studio kemarin. Nangis kenceng, kasian. 
Sumber: Pihak ketiga

Selain itu ada beberapa karakter yang juga menjalin hubungan sesama jenis di film ini. Jujur kaget sih, ko ada cerita kaya gitunya. Maksudnya, disaat Indonesia lagi rame ramenya bahas dan sensitif mengenai isu tersebut ta[i film ini dengan berani mengangkat cerita hubungan sesama jenis tersebut meskipun bukan sebagai cerita utamanya.

Baca Juga : Dibalik Cerita Cinta Remaja Sederhana yang Manis ala Dilan 1990

Kalau ditanya mau nonton film ini lagi apa engga, jawabannya adalah Tidak. Tapi kalau penasaran mau nonton bagus juga buat hiburan. Siapa tahu pendapat kalian beda dengan pendapatku sekarang. Karena setiap orang itu berbeda, unik dengan pemikirannya masing masing.